Simposium
Konstruksi Nasional yang diadakan pada tanggal 12 September 2024 kemarin
dilaksanakan di Hotel Aston Indonesia, terbagi menjadi 2 sesi. Sesi I dibuka
pemaparan dari Bapak di Mahfudz Wuhadji, M.B.A. Komisioner Badan NASIONAL
Sertifikasi Profesi dengan judul PERAN LSP DALAM INDUSTRI KONSTRUKSI.
Dengan singkat dan berapi api beliau mengajak masyarakat dunia konstruksi untuk
melakukan Inovasi dan kolaborasi. Masyarakat jasa Konstruksi
melalui Asosiasi terakreditasi PUPR dan LSP , bersama PUPR bergandengan tangan dengan Kementrian Tenaga
kerja, Kementrian Pendidikan dan kementrian lain mencetak tenaga kerja
berkompetensi untuk menghadapi tantangan menuju Indonesia emas secara
berkesinambungan dari hulu ke hilir. Dilanjutkan pemaparan kedua oleh Bapak
Ir. Abdul Muis, M.T., Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat dengan judul OPTIMALISASI
REGULASI & IMPLEMENTASI TERPADU DALAM PENGEMBANGAN PROFESIAN & USAHA JASA KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA
INDUSTRI DAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI. Beliau mengajak
Asosiasi melakukan pemberdayaan Anggota
sesuai dengan tata laku yang diatur dalam regulasi yaitu standar
kompetensi Kerja (SKKNI) dan kode etik profesi. Beliau menyampaikan dalam
pemenuhan kewajiban Asosiasi Profesi Terakreditasi perlunya keterlibatan APT
profesi untuk menyusun perencanaan program dan pengembangan Keprofesian
berkelanjutan dan menyampaikan saran saran untuk APT melakukan pendukungan hal
ini. Pada paparan ketiga disampaikan oleh bapak
Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc. sebagai Ketua Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat , dengan
judul AKSELERASI ASOSIASI JASA KONSTRUKSI UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI . beliau memaparkan bahwa infrastruktur dibangun
dengan adanya keseimbangan pada 4 pilar utama yaitu 1.. Manusia yg mengusasai
iptek dan terus berkembang menyelaraskan dengan kemajuan jaman, b. Ekonomi,
dimana dukungan pertumbuhan ekonomi mendukung infrastruktur , c. pemerataan
pembangunan di seluruh bidang dan daerah di Indonesia, d. pemantapan ketahanan
Nasional yang menjaga pertumbuhan dan peningkatan produktivitas Investasi Riset
dan developmen. Demikianlah sesi I ditutup dengan tanya jawab dari masyarakat
Jasa Konstruksi yang mengharapkan adanya dukungan dari regulator mengenai
masalah hukum yang sering terjadi dan juga sistem info jakon dalam menujang
harmonisasis digital ada SIKI SIMPAN dll yang dapat diakses untuk pengusaha
melihat tenada ahli yang sudah terkontrak atau sudah terpakai
Pada sesi II masyarakat jasa konstruksi diajak untuk melihat dukungan
sektor ekonomi memberikan dukungan untuk dunia konstruksi pada pemaparan I pak John
Kosasih, Direktur Perbankan Komersial & SME PT.
BANK CENTRAL ASIA Tbk. dengan
judul PERAN PERBANKAN MENDUKUNG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DALAM
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN DAN USAHA JASA KONSTRUKSI BERKELANJUTAN pada
paparannya beliau menyampaikan Untuk investasi konstruksi terjadi
pertumbuhan mskipun dalam masa Covid lalu. Tend pertumbuhan yang baik terjadi
di dunia properti yang membuka lapangan pekerjaan bar. Dalam dukungannya BCA
memberikan dukungan pembiayaan UMKM di sektor konstruksi secara
berkesinambungan. BCA melakukan inovasi dan kolaborasi untuk melakukan adaptasi
dalam layanan dukungannya. Ada 3 pilar utama yang dilakukan BCA dalam rangka
dukungan BCA bagi keberlangsungan UMKM di Indonesia terutama di sektor
konstruksi saat ini. 3 pilar tersebut adalah 1. Infrastuktur, BCA terus
membangun pertumbuhan layanannya di berbagai daerah di Seluruh Indonesia, 2.
Teknologi digital, BCA terus melakukan inovasi dalam mencari solusi layanan
terbaik untuk mendukung UMKM, beberapa solusi layanan digital BCA terus
dibangun menyesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna BCA secara digital. 3.
Pembiayaan, BCA terus mengembangkan produk pembiayaan dengan pilihan yang
banyak untuk dapat mendukung kebutuhan penggunanya. Terutama saat ini BCA sudah
melakukan kerjasama dengna PERTAHKINDO untuk melayani kebutuhan anggotanya.
Dukungan produk layanan ini terus digali dan diharapakan masayrakat jasa
Konstruksi dapat tumbuh dan berkembang pesat menuju Indonesia emas. Harapan ini
juga berkelanjutan pada paparan kedua yang disampaikan oleh Prof. Dr.
Ariawan Gunadi, S.H., M.H, merupakan ketua Yayasan Tarumanagara yang
kali ini berbicara mewakili pelaku dunia pendidikan membawakan materi paparan Peran
Sinergis Pendidikan dan Kesehatan dalam Pengembangan Keprofesian Bersertifikat
guna Memenuhi Kebutuhan Pengguna Tenaga Kerja Konstruksi dan Pengembangan Usaha
Berkelanjutan. Beliau menenkankan peran
sinergis pendidikan kesehatan dalam
pengembangan keprofesian bersertifikat memenuhi tenaga kerja konstruksi dan
berkelanjutan. Melihat apa yang sudah dilakukan di luar negeri dimana teknologi
digabungkan dengna pendidikan formal dan Konstruksi dalam menjamin keselamatan
kerja dilingkungan Konstruksi dan masyarakat sekitarnya. Beliau menekankan
harapan beliau bahwa menuju Indonesia emas dunia pendidikan,
kesehatan,teknologi dan konstruksi bergabung berkesinambungan diimplemetasikan
mendukung pengembangna usaha berkelanjutan. Hal ini dilanjutkan dengan paparan
oleh Florentia Edrea, Customer Success Director
Glodon Indonesia, The Strategic Role of BIM in
Sustainable Construction Business and Professional Development. Menyampaikan Dunia konstruksi kini sudah
didukung oleh teknologi digital yang dapat mensinkronisasikan pembangunan
konstruksi dengan pemantauan hitungan biaya (Cost control) yang efisien dan
tepat guna. Rangkaian software 5D dari Glodon ini dapat membantu Enginner untuk
bisa memantau project dimana saja dengan Hp atau dashboard laptop dengan
keunikannya auto identification mempercepat dan mempermudah pemantauan
pelaksanaan proyek yang efisien dan tepat guna. Demikianlah simposium ini
ditutup dengan adanya harapan masyarakat Jasa Konstruksi kedepannya agar daya
dukung dari dunia pendidikan, teknologi dan perbankan (masyarakat ekonomi)
dapat bersinergi dan berkolaborasi menghasilkan pembangunan dan manusia jasa
Konstruksi yang mampu bersaing di pasar global.